TANJUNGPINANG, KOMPAS.com -12 Februari 2010-
Akibat menghina seorang guru dengan kata-kata kotor di jejaring sosial Facebook,
sebanyak empat orang siswa SMA 4 Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri)
dikeluarkan dari sekolah.
"Kami sudah mengembalikan kepada
orang tuanya empat orang siswa yang melakukan penghinaan dengan kata-kata kotor
di jejaring sosial Facebook," kata Wakil Kepala Sekolah SMA 4
Tanjungpinang, Yose Rizal, di Tanjungpinang, Jumat (12/2/2010).
Dia mengatakan, keempat orang siswa kelas dua yang dikembalikan kepada orang tua tersebut tersebut berinisial MA, AN, AR dan YK. Yose mengatakan, keempat siswa tersebut mengungkapkan kekesalannya dan menghina guru keterampilan bernama Yunita dengan kata-kata yang tidak pantas, di jejaring sosial Facebook dua pekan yang lalu.
Dia mengatakan, keempat orang siswa kelas dua yang dikembalikan kepada orang tua tersebut tersebut berinisial MA, AN, AR dan YK. Yose mengatakan, keempat siswa tersebut mengungkapkan kekesalannya dan menghina guru keterampilan bernama Yunita dengan kata-kata yang tidak pantas, di jejaring sosial Facebook dua pekan yang lalu.
"Mereka melakukan itu dua pekan
yang lalu dan kami kembalikan kepada orang tuanya setelah dilakukan rapat
majelis guru dengan Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang satu pekan
sesudahnya," kata Yose yang enggan menyebut tanggal kejadian dan tanggal
keempat siswa tersebut dikeluarkan.
Yose menyebutkan, kata-kata yang ditulis salah seorang siswa tersebut di jejaring sosial Facebook sudah menyebut sesuatu yang sensistif bagi seorang perempuan. "Akibatnya guru yang bersangkutan juga tidak sanggup lagi untuk berhadapan dengan siswa itu," ujarnya.
Yose menyebutkan, kata-kata yang ditulis salah seorang siswa tersebut di jejaring sosial Facebook sudah menyebut sesuatu yang sensistif bagi seorang perempuan. "Akibatnya guru yang bersangkutan juga tidak sanggup lagi untuk berhadapan dengan siswa itu," ujarnya.
Keputusan pihak sekolah mengembalikan
keempat siswa tersebut kepada orang tuanya, menurut Yose sudah tepat dan sesuai
dengan tata tertib sekolah yang sudah disepakati. Sementara, guru keterampilan
yang dihina siswanya tersebut, Yunita mengatakan tindakan yang dilakukan
siswanya tersebut diperkirakan akibat merasa kesal dengan tugas yang diberikan.
"Saat itu sudah pertemuan yang ke
lima, pada empat pertemuan sebelumnya mereka tidak membuat tugas yang
diberikan," katanya.
Menurut dia, keempat siswa tersebut
sudah dipanggilnya dengan baik-baik setelah mengetahui kata-kata yang ditulis
di Facebook dari guru-guru yang lain. "Saya sudah menanyakan
baik-baik, namun mereka tidak ada berkomentar," katanya.
Salah seorang teman sekelas keempat siswa tersebut, Aldo, mengatakan sangat kecewa dengan tindakan pihak sekolah yang langsung mengeluarkan teman-temannya dari sekolah. "Kami kecewa dengan tindakan sekolah. Kami tahu cara teman-teman kami salah dan mereka mengakui, namun tidak sepantasnya mereka langsung dikeluarkan dari sekolah," ujarnya, yang disetujui teman-temannya yang lain.
Salah seorang teman sekelas keempat siswa tersebut, Aldo, mengatakan sangat kecewa dengan tindakan pihak sekolah yang langsung mengeluarkan teman-temannya dari sekolah. "Kami kecewa dengan tindakan sekolah. Kami tahu cara teman-teman kami salah dan mereka mengakui, namun tidak sepantasnya mereka langsung dikeluarkan dari sekolah," ujarnya, yang disetujui teman-temannya yang lain.
Seharusnya, kata dia, pihak sekolah
terlebih dahulu memberikan surat peringatan atau skorsing kepada siswa yang
melanggar aturan tersebut. "Guru tersebut juga harus introspeksi diri
mengapa kami siswa bisa bicara seperti itu," katanya. Dia bersama
teman-temannya yang lain berharap keempat siswa tersebut dikembalikan ke bangku
sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar