Menurut survei global yang diadakan
oleh Latitude News, Indonesia merupakan negara dengan kasus bullying tertinggi
kedua di dunia setelah Jepang. Kasus bullying di Indonesia ternyata mengalahkan
kasus bullying di Amerika Serikat yang menempati posisi ketiga. Ironisnya,
kasus bullying di Indonesia lebih banyak dilakukan di jejaring sosial.
Sebagai negara dengan jumlah populasi
terbanyak keempat di dunia, Indonesia memiliki jumlah pengguna Facebook
terbesar ketiga di dunia. Selain itu, Indonesia juga ‘menyumbang’ 15 persen
tweet setiap hari untuk Twitter. Bahkan, Badan Pusat Statistik mencatat pada
tahun 2006, angka cyberbullying yang terjadi di Indonesia mencapai angka 25
juta kasus di mulai dari kasus dengan skala ringan sampai dengan skala berat.
Hasil penelitian memasukkan kategori seseorang disebut korban cyberbullying
merupakan korban yang dihina, diabaikan, atau digosipkan di dunia maya.
Berdasarkan penelitian 91% responden
asal Indonesia mengaku telah melihat kasus cyberbullying. Kemudian data
menunjukkan bahwa cyberbullying paling sering terjadi melalui media sosial,
khususnya Facebook.
Di Indonesia, 74% responden menunjuk
Facebook sebagai biangnya cyberbullying, dan 44% menyebut media website yang
lain. Selain itu, kasus ini juga paling sering dilakukan oleh telepon genggam,
chat room, email, online instant messaging.
Beberapa data statistik menunjukkan
bahwa sekitar 42% anak-anak mengalami cyber bullying ,35% anak-anak diancam
secara online, 58 % anak-anak mengakui bahwa mereka sering mengalami pelecehan dan
penghinaan secara online, dan 58% anak-anak itu mengakui bahwa mereka tidak
melaporkan kepada orang tua mereka soal tindakan cyber bullying yang mereka
alami.
Dengan demikin, perkembangan ancaman
cyberbullying sangat cepat seiring cepatnya perkembangan dan peminat penggunaan
internet dalam keseharian bagi anak-anak dan remaja yang berfikiran sangat
labil.
Bullying di dunia maya juga jauh lebih
mudah dibandingkan di dunia nyata dimana pelaku tidak perlu bertemu muka dengan
muka untuk menyakiti perasaan korbannya.
Boleh minta sumbernya gak kak? Terima kasih
BalasHapus