HL | 21
January 2013 | 22:25
(kompasiana.com)
- Cyberbullying adalah perbuatan seseorang mengirim atau memposting sesuatu
yang dapat merusak kredibilitas, mengancam, melecehkan, menghina atau melakukan
serangan sosial dalam berbagai bentuk melalui internet atau teknologi digital
lainnya. Baik itu SMS, facebook, e-mail, twitter dan lain sebagainya.
Penghinaan
yang dilancarkan pengacara Farhat Abbas kepada Ahok juga bisa dikategorikan
kepada Cyberbullying. Karena penghinaan tersebut dilakukan lewat twitter.
Melalui akun twitternya “@farhatabbaslaw” pada tanggal 9 januari 2013, ia
menulis ” Ahok sana sini protes plat pribadi B 2 DKI dijual polisi ke orang
umum katanya! Dasar Ahok plat aja diributin!Apapun platnya tetap Cina”.
Setelah
Informasi ini beredar bukannya Ahok yang melaporkan, tapi Anton Medan (Tokoh
Muslim Tionghoa) yang merasa dihina etnisnya dan juga Alamsyah melaporkan Abbas
ke Polda Metro Jaya karena diduga melanggar Pasal 4 huruf (b) ayat (1)
Undang-Undang 40 Tahun 2004 tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis dan
Pasal 28 ayat (1) juncto Pasal 45 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
tentang Informasi Transaksi Elektronik(ITE).
Apapun
dibalik semua itu, menurut hemat saya tindakan Anton Medan dan Alamsyah sudah
wajar dan pantas karena kicauan Abbas yang juga mengandung Rasisme, juga
mengandung SARA. Meskipun Farhat Abbas mengutarakan tulisannya kepada Ahok,
namun isi dari pesan singkatnya tersebut menyinggung Ras dan kerukunan hidup
bersuku-suku. Jadi, jangan mengaggap semua masalah itu dengan enteng.
Selain
mengkritik Ahok, Abbas juga menyindir kepemimpinan Gubernur DKI, Jokowi karena
terlalu sering malakukan pencitraan. Jokowi menganggap masalah ini Cuma masalah
kecil yang tak perlu dibesar-besarkan.
Tapi
itukan menurut Pak Jokowi. Menurut kita bagaimana???
Kemaren
Farhat lagi-lagi menyebarkan pesan panas lewat twitternya ” Jokosolo dan
ahokisme jangankan mau jadi Superman jakarta ? Jadi Deni manusia ikan Aja kale,
kebanjiran naik gerobak! Nyusah2in rakyat!”(20/01)
Mungkin
kadar Cyberbullying yang dilakukan Abbas tersebut masih tergolong masalah kecil
menurut Jokowi dan juga Ahok. Karena efek psikologisnya juga tidak terlalu
fatal. Karena mungkin saja Farhat Abbas menghina ataupun mengkritik Jokowi-Ahok
bukan atas nama pribadi, tapi atas nama Pemimpin DKI Jakarta.
Namun,
persoalan ini juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Karena bisa jadi
Pelecehan dan ancaman tersebut awalnya dari sebuah penghinaan. Kalau seandainya
Jokowi-Ahok juga membalas pernyataan Farhat Abbas, bisa-bisa saja masalah ini
semakin rumit dan menegangkan bukan???
Dari
kasus yang terjadi diatas, mungkin dapat kita ambil sedikit pelajaran kenapa
kita tidak begitu banyak mengetahui apa itu Cyberbullying. Karena kita
menganggap persoalan tersebut sudah biasa dialami dan lumrah ditengah-tengah
masyarakat.
Jadi,
katakanlah stop Cyberbullying mulai dari diri sendiri dan orang-orang terdekat.
Karena Cyberbullying seperti pelecehan, pengancaman, penghinaan selalu
menghantui kehidupan kita. Meskipun kita menganggap penghinaan itu masih
tergolong masalah kecil, tapi penghinaan tersebut bisa saja menjadi awal dari
kejahatan online lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar